Restoran di pusat kota Semarang ini sudah puluhan tahun terkenal dengan dua hidangan utamanya yaitu ayam goreng dan sop buntut. Tak heran jika restoran ini selalu ramai setiap saat sepanjang hari.
Pak Supar telah menguji kemampuan memasaknya sejak tahun 1974. Masakan yang biasa ia jual di gerobak dorong terus berkembang hingga kini, ia memiliki restoran yang selalu membuat para penggemarnya antre.
Karena itu, jika Anda berniat mencoba makan di sini, bersiaplah untuk antrean yang memenuhi bagian depan restoran. Selain tempatnya yang tidak terlalu luas dengan daya tampung hanya sekitar 50 orang, peminat hidangan andalan Pak Supar ini juga sepertinya tidak ada habisnya.
Jika Anda datang ke restoran ini, pilihlah tempat duduk yang paling nyaman terlebih dahulu. Tak lama kemudian, pelayan akan datang dan meminta pesanan. Sobat tentunya harus memilih dua hidangan utama, yaitu ayam goreng dan sop buntut.
Kurang dari sepuluh menit, pesanan sudah tersaji dengan tampilan yang cukup menggoda. Oh ya, untuk penyajian ayamnya disesuaikan dengan jumlah yang datang.
Jika Anda datang berkelompok, pelayan akan menyajikan sepiring penuh ayam, yang akan menghitung berapa banyak yang Anda keluarkan.
Tampilan sup buntutnya bisa menggoda dengan potongan besar daging dan sayuran yang disajikan dengan potongan padat. Tekstur dagingnya sangat empuk. Sayangnya, mungkin bagi sebagian orang, rasa kaldunya tidak setebal yang diharapkan.
Namun, rasa sop buntut di restoran ini termasuk dalam kategori 'aman'. Dengan harga yang cukup mahal yaitu Rp 50.000/porsi, tentunya pelanggan mengharapkan rasa yang memuaskan.
Namun sayangnya tiap orang punya selera yang berbeda sehingga mungkin saja ada yang mengatakan kalau sop buntut di restoran ini belum memberikan kepuasan yang maksimal.
Selanjutnya, Sobat bisa mencoba ayam gorengnya. Untuk harga Rp. 21.000/porsi, potongan ayam di tempat ini cukup kecil. Namun mengingat ayam olahan merupakan jenis ayam kampung, maka harganya masih bisa dimaklumi.
Sebagai pendamping, Anda bisa memilih tiga jenis sambal, yakni sambal manis yang secara default langsung disajikan bersama lalapan dan ayam, serta sambal bawang dan terasi dengan harga Rp 5.000/cobek. Sobat bisa memutuskan untuk mencoba semua sambal favorit tersebut.
Untuk teksturnya, ayam goreng Pak Supar ini ternyata sangat lembut dengan minyak yang membuatnya gurih. Keempukan ayam ini sepertinya tak lepas dari pilihan ayam kampung muda yang digunakan.
Meski begitu, jika Anda menyukai ayam goreng dengan rasa asin dan gurih yang 'merajalela', sepertinya Anda akan sedikit kurang puas dengan bumbu ayam goreng Pak Supar.
Rasa ayamnya enak dan 'bersih', hanya saja rasanya sengaja kurang menghentak. Mungkn Pak Supar tidak menggunakan bumbu lain selain bumbu alami sehingga ayamnya enak hanya dengan bumbu alami.
Kesimpulannya, restoran ini tetap ramai dari waktu ke waktu, menunjukkan bahwa banyak orang menemukan rasa yang memuaskan lidah mereka, yang mungkin Anda temukan juga.
0 Komentar untuk "Ayam Goreng dan Sop Buntut Daging Pak Supar"